Busana Kerja Wanita
Dalam dunia kerja, wanita sebagai mahluk sosial tentu juga mau berkiprah dan memberikan kontribusinya kepada diri dan keluarganya dalam hal pekerjaan atau profesi.Tidak seperti pada jaman dulu di mana wanita hanya bekerja disektor informal seperti hanya menjadi ibu RT.
Saat ini ada beragam aneka profesi yang digeluti dalam dunia kerja. Ada yang menjadi pengusaha dan memiliki perusahaan sendiri, ada yang menjadi karyawan kantor, ada yang menjadi pekerja seni, dan lain sebagainya.
Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai wanita bekerja selain ingin mengaktualisasikan diri dalam pekerjaan, wanita juga secara umum kodratnya suka memperhatikan soal berpenampilan dalam hal ini berkaitan dengan busana.
Nah, dalam mendisain busana untuk wanita yang bekerja ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan , antara lain wanita tersebut bekerja dalam lingkungan seperti apa, profesinya apa, apakah di tempatna bekerja ada persyaratan khusus dalam pemakaian busana kerja, dls.
Secara garis besarnya lingkungan kerja di bagi dalam dua :
1. Bekerja di dalam ruangan (Indoor): Contohnya dokter dan paramedis, staf Administrasi, guru, beautician, therapys, Chef, Desaigner Fashion, dls.
2. Bekerja di luar ruangan (outdoor) : Pelatih olah raga, Polisi Wanita yg bertugas sebagai Polantas, Tentara Wanita, seniman, dls.
Dalam mendesain busana kerja wanita tentu hal ini menjadi pertimbangan. Karena dalam bekerja wanita membutuhkan busana yang bisa diandalakan , baik dari segi estetika atau keindahan, dari segi kepraktisan maupun manfaat.
Syarat-Syarat yang perlu diperhatikan sebelum mendisain busana wanita :
1. Desainer harus memperhatikan lingkungan kerja di mana seorang wanita bekerja dan ketentuan dari tempat kerja yang berlaku. Misalnya jika dia berprofesi sebagai dokter, ada seragam khusus yang menjadi busana yang ditetapkan untuk profesi dokter, begitupun wanita yang bekerja di perusahan, misalnya di maskapai penerbangan. Semua kru memiliki busana khusus yang sdh ditetapkan perusahaan baik model, motif maupun bahannya.
2. Desain yang dibuat sebaiknya simpel atau sederhana, yang memudahkan dalam pergerakan saat bekerja. tidak banyak detail, dan lebih mengutamakan deatil yang ada sebagai fungsi yang memudahkan dalam bekerja.
3. Warna yang dipilih jangan warna yang menyolok, kecuali pada beberapa jenis pekerjaan khusus yang membutuhkan warna terang, seperti misalnya perempuan yang bekerja di tempat yang beresiko.
4. Desain busana kerja harus mengutamakan standar etika dan kesopanan.
Bahan-Bahan Busana Kerja
Bahan tekstil yang banyak digunkan dalam busana kerja antara lain : Linen, Drill, Katun, Oxford, Bellini, batik, dan lain sebagainya
Jenis-Jenis Busana kerja
1. Jenis Busana Onepiece, jenis busana kerja yang ini, umumnya berupa dress, dan bagi yang Muslim adalah Gamis Kerja
2. Two Piece, busana yang terdiri dari dua bagian, yakni bagian atas(atasan) dan bagian bawah (bawahan). Conoh untuk atasan bisa berupa Blus, Kemeja, Tunik, Blazer, Jaket/Jas sedangkan untuk bawahan bisa berupa Rok, Celana Panjang dan Kulot
3. Thre Piece atau busan tiga bagian, yakni busana yang terdiri dari Baagian Atas bisa berupa jas atau Jaket, kemudian Dalaman bisa berupa kemeja , blus atau rompi, sedankan bagian bawahnya bisa berupa rok atau celana.
Contoh Desain Busana Kerja : 1. Model One Piece
2. Model Desain Two Piece
3. Model Desain Trhee Piece