Minggu, 01 Februari 2015

Untung ada kolam ikan

Beberapa hari terakhir ini perairan laut di wilayah Majene, Sulawesi Barat jadi pusat perhatian nasional akibat terdamparnya beberapa jenazah yang diduga korban pesawat Air Asia yang mengalami nahas sebulan lalu. Akibatnya sebagian besar masyarakat selain ikut prihatin dengan musibah ini tapi juga mengakibatkan selera makan ikan yang menjadi makanan pavorit warga ikut menurun.Hal utama yang menjadi alasan adalah dugaan mereka bahwa ikan laut yang ditangkap nelayan mungkin sudah ' mengkonsumsi' sebagian daging dari jenazah korban air Asia yang setelah ditemukan nelayan dalam kondisi tidak utuh lagi..Dan cerita2 menyebar dalam berbagai media informasi.Dari mulut ke mulut, media koran lokal cetak maupun media online.Bahkan sangat heboh di medsos.
Berita kehebohan Basarnas dan warga yang dengan penuh kesungguhan melakukan pengabdian dalam tugas menjadi perhatian dan pijian warga memang.Tapi kisah2 'kepahlawanan' Basarnas timul tenggelam dalam isu gerakan pending makan ikannya warga Majene. Saya sekeluarga mencoba mencari informasi tentang kemungkinan ikan2 apa saja yang doyan makan daging manusia,dan menemukan bahwa ikan laut yang bisa kami konsumsi sangat kecil kemungkinan memangsa manusia.Tapi karena saya terlanjur ngeri dan yerpengaruh dengan isu2 tersebut menyebabkan saya berpaling ke kolam belakang rumah.Ratusan ikan nila yang sudah mulai senesar telapat tangan putraku yang berusia sembilan tahun menjadi sasaran. AlhamdulillahTernyata memelihara ikan di kolam yang tujuannya awalnya hanya untuk menenangkan pandangan mata saja, ytrnyata bermanfaat pada situasi seperti ini. Terimakasih ikan kolamku.Terima kasih ya Allah telah mengiInkan merwka tetap hidup dalam pemeliharaan kami...