Ayo menanam
Minggu, 06 Februari 2022
MATERI PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN KLS XII
Kamis, 25 November 2021
DESAIN BUSANA KERJA WANITA
Busana Kerja Wanita
Dalam dunia kerja, wanita sebagai mahluk sosial tentu juga mau berkiprah dan memberikan kontribusinya kepada diri dan keluarganya dalam hal pekerjaan atau profesi.Tidak seperti pada jaman dulu di mana wanita hanya bekerja disektor informal seperti hanya menjadi ibu RT.
Saat ini ada beragam aneka profesi yang digeluti dalam dunia kerja. Ada yang menjadi pengusaha dan memiliki perusahaan sendiri, ada yang menjadi karyawan kantor, ada yang menjadi pekerja seni, dan lain sebagainya.
Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai wanita bekerja selain ingin mengaktualisasikan diri dalam pekerjaan, wanita juga secara umum kodratnya suka memperhatikan soal berpenampilan dalam hal ini berkaitan dengan busana.
Nah, dalam mendisain busana untuk wanita yang bekerja ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan , antara lain wanita tersebut bekerja dalam lingkungan seperti apa, profesinya apa, apakah di tempatna bekerja ada persyaratan khusus dalam pemakaian busana kerja, dls.
Secara garis besarnya lingkungan kerja di bagi dalam dua :
1. Bekerja di dalam ruangan (Indoor): Contohnya dokter dan paramedis, staf Administrasi, guru, beautician, therapys, Chef, Desaigner Fashion, dls.
2. Bekerja di luar ruangan (outdoor) : Pelatih olah raga, Polisi Wanita yg bertugas sebagai Polantas, Tentara Wanita, seniman, dls.
Dalam mendesain busana kerja wanita tentu hal ini menjadi pertimbangan. Karena dalam bekerja wanita membutuhkan busana yang bisa diandalakan , baik dari segi estetika atau keindahan, dari segi kepraktisan maupun manfaat.
Syarat-Syarat yang perlu diperhatikan sebelum mendisain busana wanita :
1. Desainer harus memperhatikan lingkungan kerja di mana seorang wanita bekerja dan ketentuan dari tempat kerja yang berlaku. Misalnya jika dia berprofesi sebagai dokter, ada seragam khusus yang menjadi busana yang ditetapkan untuk profesi dokter, begitupun wanita yang bekerja di perusahan, misalnya di maskapai penerbangan. Semua kru memiliki busana khusus yang sdh ditetapkan perusahaan baik model, motif maupun bahannya.
2. Desain yang dibuat sebaiknya simpel atau sederhana, yang memudahkan dalam pergerakan saat bekerja. tidak banyak detail, dan lebih mengutamakan deatil yang ada sebagai fungsi yang memudahkan dalam bekerja.
3. Warna yang dipilih jangan warna yang menyolok, kecuali pada beberapa jenis pekerjaan khusus yang membutuhkan warna terang, seperti misalnya perempuan yang bekerja di tempat yang beresiko.
4. Desain busana kerja harus mengutamakan standar etika dan kesopanan.
Bahan-Bahan Busana Kerja
Bahan tekstil yang banyak digunkan dalam busana kerja antara lain : Linen, Drill, Katun, Oxford, Bellini, batik, dan lain sebagainya
Jenis-Jenis Busana kerja
1. Jenis Busana Onepiece, jenis busana kerja yang ini, umumnya berupa dress, dan bagi yang Muslim adalah Gamis Kerja
2. Two Piece, busana yang terdiri dari dua bagian, yakni bagian atas(atasan) dan bagian bawah (bawahan). Conoh untuk atasan bisa berupa Blus, Kemeja, Tunik, Blazer, Jaket/Jas sedangkan untuk bawahan bisa berupa Rok, Celana Panjang dan Kulot
3. Thre Piece atau busan tiga bagian, yakni busana yang terdiri dari Baagian Atas bisa berupa jas atau Jaket, kemudian Dalaman bisa berupa kemeja , blus atau rompi, sedankan bagian bawahnya bisa berupa rok atau celana.
Contoh Desain Busana Kerja : 1. Model One Piece
2. Model Desain Two Piece
3. Model Desain Trhee Piece
Rabu, 15 September 2021
DESAIN TUNIK
Pengertian Tunik
Tunik adalah baju atasan yang panjang mulai dari bahu sampai ke bagian panggul bahkan hingga ke prtengahan betis.
Tunik berasal dari kata Tuneeca yang menurut sejarah sudah dikenakan oleh pria dan wanita di jaman Mesir kuno. Jenis busana yang sama juga sudah dikenakan di Wilayah Asia, Assyiria, Babylonia dan Persia sekitar 800- 600 th SM, seperti yang dituliskan oleh Prof.Dr.Arifah Ariyanto, M.Pd, dkk dalam Modul DASAR BUSANA terbitan Universitas Pendidikan Indonesia,
Jadi Tunik yang berkembang sekarang ini sudah dikenakan pada jaman Purbakala. Bahkan pakaian jenis Tunik ini juga sudah dikenakan oleh orang-orang Yunani Kuno dan Romawi Kuno. Tapi di kedua bangsa ini Tunik hanya dikenakan oleh Pria baik dewasa maupun anak-anak. (Wikipedia)
Saat ini Tunik sudah berkembang pesat penggunaannya. Tapi secara umum saat ini tunik hanya dikenakan oleh kaum wanita saja. Terutama gadis-gadis dan perempuan muda. Bahkan kaum Muslim saat ini menjadikan Tunik sebagai salah satu pilihan jenis Busana yang bisa dipadupadankan dengan bawahan seperti Rok, Celana panjang maupun Kulot dalam beraktifitas.
Jenis- Jenis Tunik
Secara spesifik, penggunaan Tunik dan jenis-nya hanya bergantung pada jenis kainnya saja. Misalnya Tunik Batik, Tunik Brokat, ataupun Tuni Katun, dls. karena untuk siluet, secara khusus tunik hanya merupakan jenis blus yang memanjang dari bahu sampai melewati panggul, lutut maupun mata kaki.yang di dominasi siluet A dan H.
Penggunaan Tunik
Saat ini Tunik bisa dikenakan dalam situasi apapun. Situasi Formal, santai bahkan resmi maupun setengah resmi tunik juga bisa jadi pilihan. Tinggal bagaimana cara mendisain agar Tunik bisa tamil sesuai kesempatan yang diinginkan. Misalnya jika situasinya Formal, maka kita bisa memilih Tunik yang berwarna netral dengan detail busana yang simpel serta corak dan motif busana yang lebih sederhana.
Sedangkan jika kesempatannya adalah Pesta Tunik bisa dibuat dari bahan berkilau, brokat, Tile, maupun sutra yang secara umum berkesan lebih mewah dan mahal, sehingga penampilan akan semakin menarik dan menawan.
Contoh Tunik
Tunik Kuliah
- Persiapkan semua alat dan bahan menggambar yang akan digunakan, seperti misalnya kertas gambar, pencil, mistar, penghapus, ballpoint dan pencil warna
- Mula-Mula buatlah Croquis atau figure atau proporsi tubuh dengan perbandingan 9 Kali tinggi Kepala di atas buku gambar
- Di atas figure tersebut mulailah menggambar desain yang kita inginkan, misalnya bentuk kerahnya seperti apa, dibagian dada atau depan detail apa yang kita inginkan, dls.
- Hapuslah bagian-bagian atau garis-garis yang dianggap megganggu
- Berilah warna dengan menggunakan berbagai teori kombinasi sesuai dengan kesempatan apa desain itu akan digunakan
- Warna-warna itu sebaiknya mengikuti tingkatan warna/ value agar desain kita lebih menarik
Sketsa yang sudah bersih setelah menghapus bagian-bagian yang tidak dibutuhkan
Desain yang sudah diwarnai lengkap dengan menngunakan pensil warna
Demikianlah desain Tunik yang saya sajikan pada pembaca, semoga bisa bermanfaat.Terimakasih
Selasa, 14 September 2021
MEMBUAT GAMBAR DESAIN GAMIS
Rabu, 01 September 2021
MENGGAMBAR BLUS DAN KEMEJA
Dalam kehidupan kita sehari-hari blus dan kemeja banyak dikenakan orang. Baik untuk suasana santai maupun pada acara-acara formal. Di Indonesia hampir setiap hari kita bisa melihat orang memakai blus, dalam berbagai macam kesempatan dan aktifitas. Ke Pasar, Ke tempat Kerja, Ke sekolah, Kuliah, dan lain sebagainya. Biasa dipadankan dengan rok maupun celana.
Pengertian Blus
Blus adalah pakaian tubuh bagian atas bermodel longgar yang sebelumnya dikenakan oleh pekerja, petani, seniman, perempuan dan anak-anak. Blus biasanya dikenakan dengan cara dikerut pada bagian pinggang (dengan ikat pinggang atau sabuk) sehingga menggantung longgar (disebut blouses dalam Bahasa Inggris) di atas tubuh pemakainya.
Sekarang ini, istilah ini lazimnya merujuk pada kemeja wanita tetapi juga dapat merujuk pada kemeja pria jika gayanya longgar dan berkesan feminin .(sumber Wikipedia )
Ciri-Ciri Blus
1. siluetnya Longgar pada badan
2. Panjangnya sampai panggul atau di bawah garis pinggang.
3. Bisa menggunakan bukaan depan maupun belakang
4. Dikenakan oleh wanita/perempuan
Contoh Desain Blus
Pengertian Kemeja
Kemeja
atau Camisa (bahasa Portugis) adalah merupakan busana yang dikenakan pada
badan atas dengan bentuk longgar. Kemeja
ini bisa digunakan untuk pria atau wanita.
Ciri-ciri kemeja
1. Memiliki bukaan depan dengan kancing formal
2. Memiliki kerah
3. Memiliki garis yoke di bagian punggung
Macam-macam kemeja
Camp shirt –
kemeja lengan pendek atau blus sederhana dengan saku depan dan kerah samping.
Kemeja ini dipercaya kawula muda sebagai pilihan busana agar terlihat rapih
namun tidak terkesan kaku alias semi-formal. Cocok digunakan untuk kuliah
sehari-hari. Kemeja ini cocok juga dipadukan dengan celana jeans dan jaket agar
terlihat lebih muda dan trendi.
• Dress shirt – kemeja dengan kerah formal (agak kaku), umumnya dengan bukaan
penuh dari bawah hingga kerah dan mengunakan kancing dan lengan dengan manset.
Ini dia jenis kemeja yang digunakan untuk acara formal, seperti wisuda
misalnya. Menggunakan kemeja jenis ini memang paling cocok dilengkapi dasi
panjang, apalagi dengan setelan jas hitam dan sepatu pantofel dijamin kadar
ketampanan anda bertambah. Bisa juga diganti jasnya dengan rompi agar mmeberikan
kesan eksekutif muda.
• Dinner shirt – kemeja khusus dibuat untuk dikenakan dengan pakaian malam
laki-laki, misalnya dasi hitam atau dasi putih. Kemeja jenis ini biasa kita
jumpai dipakai oleh karyawan hotel pria yang melayani tamu eksklusif, karena
branding baju ini adalah, rapih dan bersih, namun sayangnya kita akan berpikir
berkali-kali untuk memakaianya, karena tipikal outfit yang satu ini perlu momen
yang tepat, misalnya ke pesta dansa. Jika ingin lebih trendi kita bisa memakai
luaran berupa jas hitam.
• Winchester Shirt – sebuah baju kemeja bergaris atau berwarna namun dengan
kerah putih dan manset. Kemeja ini lazim digunakan pegawai kantoran karena
kesan rapih namun tetap dinamis. Kemeja ini sangat nyaman baik digunakan dengan
atau tanpa dasi. Kemeja ini bisa dibentuk menjadi kesan formal maupaun casual
dengan bagian lengan dilipat sampai siku tangan.
• Guayabera – sebuah kemeja bersulam (bordir) dengan empat saku. Kemaja jenis
ini agaknya sulit ditemui jaman sekarang. Entah karena memiliki empat saku
sehingga terkesan terlalu rame, apalagi umumnya pria senang dengan sesuatu yang
simple. Namun model ini diadopsi oleh pembuat pakaian muslim pria. Kita
mengenalnya dengan sebutan baju koko, namun bedanya baju koko tidak berkerah
lipat.
• Poet shirt – kemeja longgar atau blus dengan lengan uskup penuh, biasanya
dengan embel-embel besar di depan dan di manset. Fashion item ini lazim
digunakan oleh perempuan yang ingin tampil casual namun dituntut berpakaian
rapih, baju jenis ini bisa jadi alternative.
• Polo SHIRT – Ini dia jenis kemeja yang sangat popular dan banyak digunakan terutama anak muda. Dengan jenis bahan yang lebih nyaman dan menyerap keringat. Baju ini menggambarkan suasana yang casual dan trendi. Baju ini cocok bagi mereka yang senang beraktivitas outdoor. Dipakai saat kuliah pun tidak masalah karena masih ada kesan rapih dari kerah bajunya.
• Sleeveless Shirt – Sebuah kemeja tanpa lengan. Disebut juga sebagai tank top.
Contoh Kemeja
Rabu, 18 Agustus 2021
DESAIN ROK (SKIRT)
1. Lurus (straight)
Rok yang mempunyai jahitan
sampai lurus yang di bentuk ke dalam dengan kerutan, lipatan / ploi, atau kup(darts) untuk menyesuaikan ukuran
pinggang.
2. Mengembang (Flared)
Rok yang berbentuk pasak (wedge) yaitu rok yang menambah kepenuhan
dari pinggul sampai kelim bawah. Untuk menambah isi (kepenuhan) pada rok,
dijahitkan panel. Panel yang di jahitkan itu di sebut pias.
3. Menyempit ke bawah (pegged)
Rok ini bentuknya
kebalikan dari rok bawah mengembang. Pada garis pinggang lebih lebar kemudian
menyempit pada kelim bawahnya. Kelebihan pada pinggang di kurangi dengan
kerutan, lipatan, atau dijatuhkan (draped).
4.
Lingkaran
atau sirkel (circular)
Rok bawah sirkel bentuknya sangat lebar, ramping pada pinggang, dan sangat penuh pada kelimnya.
Menurut Panjangnya Rok dapat digolongkan menjadi :
1. Micromini adalah rok yang
panjangnya di atas pertengahan paha.
- Mini adalah rok yang
panjangnya sampai pertengahan paha.
- Knee – Length adalah rok yang
panjangnya selutut.
- Midi adalah rok yang
panjangnya sampai pertengahan betis.
- Ballerina adalah rok yang
panjangnya sampai di atas mata kaki.
- Ankle – Length adalah rok yang
panjangnya sampai mata kaki.
7.
Floor – Length (longdress) adalah rok yang panjangnya menutupi mata kaki atau
sampai lantai.
Rok
menurut desain dan siluetnya.
Gambar Rok Overslag, high waist skirt , rok lipit hadap ,rok lipit sungkup, ROK draperi, rok Pias |
|||
Rabu, 04 Agustus 2021
PERAKITAN PRODUK
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya.
Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir.
Pada industri busana sangat jarang ada kegiatan perakitan produk. Karena umumnya industri busana produknya langsung menyatu dalam sebuah produk dan tidak terpisah-pisah.
Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur.
B. Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar.
1. Metode perakitan ditinjau dari proses penyambungan komponen
a. Metode Cascade
Metode Cascade adalah metode perakitan antara komponen dengan langkah yang berurutan. Pada prinsipnya metode ini banyak digunakan untuk sistem pengabungan antara komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Dalam proses pengabungan atau penyambungan antara komponen dari bahan pelat-pelat tipis. Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan dengan menggunakan sistem sambungan riveting atau keling. Proses riveting ini dengan menggunakan alat sederhana yakni perangkat penembak paku. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam lobang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan secara bertahap sampai batang paku putus.
b. Metode Keseimbangan
Metode keseimbangan dalam perakitan merupakan proses penyambungan komponen-komponen dengan menggunakan spot welding. Penggunaan perakitan dengan las spot ini sangat banyak digunakan untuk penyambungan pelat-pelat tipis. Aplikasi proses penyambungan dengan spot welding ini digunakan di industri mobil dan kereta api, juga industri pesawat terbang yang menggunakan bodinya dari bahan pelat-pelat tipis. Keseimbangan yang dimaksukan dalam proses ini adalah posisi sambungan dibeberapa titik harus dilakukan secara seimbang.
c. Metode Bongkar Pasang (Knock down)
Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan.
Metode bongkar pasang ini bertujuan diantaranya :
o Memudahkan dalam mobilitas atau transfortasi.
o Memudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian dalam.
o Memudahkan dalam operasional pekerjaan.
o Konstruksi menjadi lebih sederhana
Penggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam perakitan.
Proses perakitan dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut dan mur ataupun screw. Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti, terutama dalam hal pengeboran lobang-lobang yang akan dirakit. Pengeboran lobang-lobang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar pemasangan. Lobang yang tidak tetap lebih besar dari lobang yang tetap.
2. Metode perakitan ditinjau dari sifat komponen yang dirakit
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.